PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI GRC KARYA SEJATI
DOI:
https://doi.org/10.33005/senapan.v1i1.253Keywords:
Harga Pokok Produksi, Metode Tradisional, Metode Activity Based CostingAbstract
Penerapan perhitungan harga pokok produksi pada sebagian besar sektor usaha terutama UMKM di Indonesia masih mengalami beberapa kelemahan seperti ketidakefisiensian dalam pembebanan biaya dan kesalahan dalam penggunaan metode perhitungan harga pokok produksi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menentukan efektivitas penentuan harga pokok produksi GRC pada Industri GRC Karya Sejati dan untuk melihat perbandingan penerapan metode tradisional dengan metode Activity Based Costing dalam menghitung harga pokok produksi GRC. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretatif. Objek di dalam penelitian ini adalah harga pokok produksi GRC. Terdapat dua sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa harga pokok produksi GRC menggunakan metode Activity Based Costing lebih tinggi sebesar Rp 1.832.821 dibanding dengan metode tradisional. Dalam metode tradisional biaya overhead dialokasikan berdasakan volume produk yang diproduksi, walaupun sebenarnya beberapa biaya overhead tersebut sebenarnya tidak dipengaruhi oleh volume keluaran produk. Sementara itu metode Activity Based Costing mengalokasikan biaya overhead kepada aktivitas di semua rantai nilai, menghitung biaya overhead per aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk. Sehingga penggunaan metode Activity Based Costing lebih tepat dalam mengalokasikan biaya overhead dibanding dengan metode tradisional.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.